Selain kue keranjang dan lilin aneka ukuran, apalagi ya yang selalu identik dengan suasana Imlek? Nah, ini dia yang tak kalah diburu saat Imlek tiba. Chinese Lampion merah, berbentuk bundar dan berbahan kain.
Warna merah mendominasi suasana di Pasar Pagi Lama,
Masyarakat Tionghoa tak melewatkan untuk memasang Chinese lampion yang bertuliskan huruf
"Wah, kalau artinya saya nggak tahu persis. Karena saya juga nggak bisa baca tulisan
Chinese lampion-lampion dengan ukuran kecil hingga yang paling besar itu, dibeli Tina untuk dipasang di rumah, sebagian lagi disumbangkan ke sebuah Yayasan. Biasanya, masyarakat Tionghoa memasangnya di depan pintu.
Harga Chinese lampion-lampion ini pun cukup beragam. Yessi (25), pemilik toko "Yuyi" mengatakan, lampion ukuran kecil dijual secara lusinan. Namun, yang berukuran sedang hingga besar dijual per pasang."Yang paling besar diameternya 32 inci (sekitar 80 cm, red), harga sepasangnya 420 ribu. Itu yang paling mahal," terang Yessi.
Selain Chinese lampion berbentuk bundar, ada pula lampion-lampion kertas yang berbentuk klenteng. Lampion jenis ini dikenal dengan lampion hias. Tak jauh berbeda, dijual dengan beragam ukuran dan harga. Satu lusinnya, berkisar antara Rp 108 ribu - Rp 300 ribu rupiah.
Tak tanggung-tanggung lampion dagangan Yessi langsung didatangkan dari Cina. "Dari dulu memang kita pasoknya dari
Toko Yessi, yang baru 3 tahun membuka di Pasar Pagi Lama itu, telah mulai menyediakan stok sejak akhir Desember lalu. Ia memprediksi pembeli akan mulai membanjiri tokonya akhir pekan ini.
kompas.com