Saat ini banyak sekali orang yang ingin memiliki rumah dengan cara KPR, karena cara ini tergolong bisa mewujudkan impian Anda untuk memiliki sebuah rumah. Namun terkadang tingkat suku bunga KPR yang Anda gunakan tiba-tiba meningkat drastis, karena mengikuti tingkat suku bunga yang ada di pasaran. Dan tentunya hal ini membuat keuangan Anda semakin tipsi untuk membayar angsuran KPR yang membengkak.
Namun berbeda halnya jika memilih KPR atau pinjaman syariah, karena system fluktuasi bunga tidak mengikuti tingkat suku bunga kredit yang berlaku di pasar dan cenderung stabil atau tetap angsurannya.
KPR melalui syariah sama sekali tidak memungut bunga, mereka hanya mengambil margin margin (selisih harga beli dengan harga jual) apabila KPR syariah tsb memakai skim murabahah(jual beli) atau memungut harga sewa apabila bank syariah memakai skim musyarakah ijarah (sewa).
Semakin banyaknya KPR dari berbagai Bank Syariah membuat kita harus cermat dan teliti dalam memilih Bank yang tepat:
- Bandingkan angsuran nominal bulanan antara Bank syariah, lihat angsuran yang kecil catatan pokok pinjaman KPR dan periode pinjaman adalah sama.
- Jangan berpatokan terhadap tingkat persentase margin jual beli atau persentase harga sewa misalnya 8%, 9%, 10% dst per tahun, karena hal ini tidak menjamin bahwa produk KPR syariah suatu bank syariah itu lebih murah
- Bandingkan mengenai outsatanding atau sisa angsuran pokok jika kita ingin mempercepat pelunasan pada tahun tertentu. Yang termurah adalahan Bank syariah yang sisa outstanding pokok KPR syariahnya paling kecil apabila dilakukan pelunasan KPR syariah dilakukan secepatnya.
Semoga bermanfaat bagi anda yang ingin KPR atau melakukan pinjaman bank.
Info Terkait: Pinjaman Tanpa Agunan