Uang Kuno sebagai Investasi
Suka mengoleksi barang-Barang Langka? Mungkin tidak ada salahnya mencoba menjadi kolektor uang kuno. Seperti yang dilakukan oleh Ibnu Soekarno, kolektor uang atau barang langka. Pria kelahiran
”Awalnya suka lalu berkembang menjadi hobi,” ungkap Wisnu, sapaan akrabnya. Selain mempunyai toko, ia juga mempunyai display di PTC. Di
Koleksi Wisnu berkembang terus dan beragam jenisnya. Setelah uang, penggemar jogging ini mulai mengoleksi barang langka lainnya seperti foto-foto lama, kamera kuno, botol parfum, gelas kristal, aneka porselin, telepon kuno, dan buku-buku lama.
Semua koleksi barang langka ini perlu perawatan khusus. Misal, uang kertas. Pertama dimasukkan dalam press plastik, kemudian salah satu bagian dibuka agar angin bisa masuk. ”Tempat menyimpannya harus kering agar terhindar dari jamur dan binatang pengganggu,” jelas pria berusia 39 tahun ini. Beda lagi untuk uang koin. Koin diletakkan pada album khusus dan disimpan di ruangan ber-AC. ”Saya bangga karena punya kelebihan dibanding teman yang lain,” ungkapnya.
Salah satu kendala dalam bisnis barang langka adalah mulai muncul banyak pesaing sehingga barang susah dicari. ”Saya tak putus asa, saya sampai rela untuk menjelajahi Pulau Jawa,” tutur pria paruh baya ini. Pengalaman buruk sempat menghampiri Wisnu. ”Kejadiaanya waktu ke
Uang langka bisa menjadi sarana edukasi dan lahan bisnis. ”Dari uang kita bisa belajar sejarah
Uang langka yang paling susah dicari adalah uang gulden peninggalan zaman penjajahan Belanda. Harganya sangat mahal. “Jika ingin berminat jadi kolektor batasi areanya. Uang koin saja atau kertas saja, lalu koleksi dalam negeri. Akan tetapi, bila anggaran cukup, tidak masalah mengejar koleksi barang langka sampai lengkap,”saran Wisnu. Akhir kata, Wisnu berharap koleksinya semakin bertambah mengingat uang langka sangat menguntungkan sebagai investasi.
warta.ubaya.ac.id