Membawa anak ke pesta memang gampang-gampang susah. Apalagi jika ini adalah pestanya yang pertama. Salah-salah, bukannya senang, si kecil malah ketakutan menghadapi segala sesuatu yang serba baru buat mereka.
Ya, di pesta, si kecil akan menemukan hal-hal baru di luar rutinitasnya sehari-hari. Hal ini bisa membuatnya merasa tertarik, atau malah ketakutan. "Anak yang biasa di rumah merasa tenang, berdua dengan ibu atau pengasuh, tiba-tiba harus dihadapkan pada keramaian pesta. Tentunya perlu adaptasi," ujar Vera Itabiliana, Psi., Psikolog Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas
Agar acara menghadiri pesta bisa berjalan lancar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua. Apa sajakah itu?
BERI PENJELASAN
Sebelum mengajak ke pesta, beri pengertian mendalam tentang apa itu pesta. Selanjutnya perlu dijelaskan pesta apa yang akan dihadiri, misalnya pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau pesta sunatan. "Beri ruang selama beberapa hari untuk anak bertanya-tanya, misalnya apa itu pernikahan. Berusahalah untuk memuaskan segala keingintahuan mereka di rumah," jelas Vera.
Beri tahu apa yang mungkin akan ditemuinya atau dihadapinya di pesta, misalnya badut (Professional Clown) atau ondel-ondel. Jika perlu berikan contoh-contoh gambar dan simulasi-simulasi agar ia tak merasa kaget.
TAKUT BADUT
Menurut Vera, sangat wajar jika anak takut badut (professional clown). "Terkadang badut memang menyeramkan, dengan badan yang sangat besar dan hidung bulat berwarna merah. Orang dengan postur seperti ini memang tidak sesuai dengan apa yang biasa dilihat oleh anak. Oleh sebab itu, awalnya dia pasti merasa kaget dan takut."
* Beri penjelasan
Sebelum pergi ke pesta, berilah penjelaskan apa itu badut (professional clown)dan mengapa kita tidak perlu takut pada badut. Berikan contoh gambar-gambar badut atau beli boneka berwujud badut. Jika ada, tonton film anak-anak yang ada tokoh badutnya. Jangan paksa anak untuk langsung menyukai boneka badut (professional clown) tersebut. Biarkan saja, perlahan-lahan ia akan tertarik dan mulai memainkannya.
* Karang cerita
Anda dapat mengarang cerita tentang bagaimana badut (professional clown) bersahabat dengan anak kecil. Atau bagaimana seorang anak yang tadinya takut badut, akhirnya tidak takut lagi karena kebaikan-kebaikan si badut.
* Beri pelukan
Anak dapat mengatasi rasa takutnya jika melihat respon orangtuanya. Oleh sebab itu, reaksi orangtua tidak boleh berlebihan. Peluk saja anak dengan lembut dan katakan bahwa Anda mengerti akan ketakutannya. Lebih baik lagi jika sebelum mempertemukannya secara langsung, anak diperlihatkan dulu aktivitas si badut (professional clown) dari jauh.
* Beri contoh
Jangan coba menyuruh anak menghilangkan rasa takutnya dengan kata-kata. Tindakan atau contoh nyata lebih baik, misalnya dengan mengajak badut (professional clown) bersalaman, atau cobalah bercanda dengan badut. Dengan melihat bahwa orangtuanya tidak takut, anak akan berhasil mengatasi ketakutannya sendiri.
* Jangan memaksa
Setelah berbagai cara dilakukan, mungkin si anak belum berani bersalaman atau berinteraksi langsung dengan badut (professional clown). Biarkan saja, jangan terlalu memaksa. Setidaknya ia tak lagi menjerit dan menangis ketika bertemu dengan badut (professional clown).
* Mencegah rewel
Anak yang mengantuk atau lapar akan jauh lebih rewel. Oleh sebab itu pastikan anak sudah tidur dan makan dengan cukup sebelum membawanya ke pesta.
Nah, sekarang sudah siap membawa anak ke pesta?
sumber: nova