Halaman

Tips Berburu Model Professional

KESUKSESAN sebuah peragaan busana memang tidak lepas dari peran serta dari sang Model Professional. Tugas mereka pun tak sederhana, sekadar memeragakan busana. Tetapi mereka juga berstrategi mencuri perhatian bagi klien yang ***ndang. Pantas jika kemudian banyak perancang yang sangat selektif dalam melibatkan model di acara show mereka.

"Memang ada kriteria khusus buat model professional. Hanya, setiap perancang menetapkan kategori yang berbeda-beda. Biasa ditentukan oleh kebutuhan, semisal kebutuhan akan wanita bermuka indo, oriental, ataupun melayu. Kemudian bisa pula berdasarkan dari bentuk tubuh yang berisi, kurus, ataupun standar. Tergantung dari konsep daripada si desainer tersebut," papar desainer Musa Widyatmodjo yang ditemui okezone di sela-sela pembuatan koleksi untuk gelar show tunggal, belum lama ini.

Musa pun menambahkan, ada alasan kenapa para perancang selalu mencari model professional yang bertubuh tinggi atau jangkung. Menurutnya, kalau kita lihat dari jauh di catwalk, kalau modelnya pendek pasti tidak akan kelihatan. Nah, itu merupakan kebutuhan presentasi saja.

Untuk mengetahui detail pandangan Musa soal model professional yang menjadi pintu kesuksesan sebuah peragaan busana bisa dilihat dari petikan wawancara khusus berikut ini:

1. Okezone: Bagaimana Anda memilih model professional untuk pergelaran show tunggal nanti?

Musa Widyatmodjo: Kalau dalam karakter show saya, saya memilih model professional berdasarkan karakter bahwa saya ingin ada oriental look-nya. Ada sifatnya ke China dan Melayu/Indonesia. Hal itu pastinya disesuaikan dengan konsep rancangan yang saya bawakan.

Kemudian saya harus memberikan kesan ada di bagian-bagian tertentu di mana saya butuh model yang badannya padat berisi, sehingga bentuk bajunya jatuhnya bagus. Tapi ada di model-model tertentu, justru saya butuh karakter untuk memakai baju yang longgar dan lain sebagainya.

2. Okezone: Masih adakah untuk model professional dengan karakter lain?

Musa Widyatmodjo: Oh iya. Saya juga memilih model professional yang karakternya sangat elegan dan memberikan aura yang mahal. Jadi bukan aura yang maskulin dan bukan aura yang kasual.

3. Okezone: Bagus tidaknya sang model professional membawakan busana, apakah juga ada peran langsung dari si desainer?

Musa Widyatmodjo: Ya itu biasanya terjadi kolaborasi antara desainer, model, dan koreografer. Bahwa desainer hanya ingin memberikan satu ungkapan ini lho yang ingin saya tampilkan. Konsep-konsep wanita yang cantik, anggun, eksklusif, dan priyayi. Itu diterjemahkan oleh si koreografer, kemudian diterjemahkan lagi oleh si model.

5. Okezone: Selain ukuran fisik, bagaimana dengan pengalaman dari si model professional?

Musa Widyatmodjo: Oh iya, saya juga melihat bahwa keluwesan itu penting dan pengalaman juga penting. Tapi juga perlu diingat bahwa kita juga harus melihat bahwa kadang-kadang kita juga perlu, misalnya memakai model professional yang baru dengan alasan karena mukanya lebih fresh atau lebih segar.

Kadang-kadang kita memakai model senior dengan alasan tertentu. Misalnya, karena target marketnya memang yang senior atau bentuk tubuhnya yang tidak se-shape model sekarang. Pastinya ada alasan bisnisnya.

lifestyle.okezone.com